Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (Mts) Tahun 2020/2021 Sesuai Kma Nomor 184 Tahun 2019 - Ruang Pendidikan
Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (MTs) yakni pola dan susunan mata pelajaran yang mesti ditempuh oleh akseptor didik dalam acara pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 184 Tahun 2019 diterangkan bahwa satuan pendidikan madrasah sanggup melakukan inovasi dalam pengembangan kurikulum sesuai dengan keperluan akseptor didik , akademik , sosial budaya dan keperluan madrasah
Selai itu , diterangkan pula dalam Surat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6891 Tahun 2019 ihwal Juknis Penyusunan Kurikulum Tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Madrasah sanggup melakukan trobosan-trobosan dalam penyelenggaraan pendidikan dengan melakukan inovasi dalam implementasi pengembangan kurikulum dimadrasahnya
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya , muatan kurikulum pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) berisikan dua golongan yakni golongan muatan nasional dan muatan lokal
Muatan Nasional berisikan beberapa mata pelajaran dengan alokasi waktu yang telah diputuskan oleh Pemerintah baik lewat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) , Keputusan Menteri Agama (KMA) ataupun hukum lain yang berafiliasi dengan pendidikan
:
- Juknis Penyusunan Kurikulum MI , MTs dan MA Tahun 2020
- KMA Nomor 183 tahun 2019 Tentang Juknis Kurikulum PAI Dan Bahasa Arab
Mata pelajaran yakni seluruh mata pelajaran yang diajarkan di madrasah dengan tetap berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam KMA Nomor 184 Tahun 2019 ihwal Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah.
Dalam struktur kurikulum Madrasah Tsanawiyah Mata Pelajaran tersebut dikelompokkan menjadi dua golongan yakni Kelompok A dan Kelompok B , golongan A berisikan beberapa mata pelajaran yang telah ditetapkan contoh dan muatannya oleh Pemerintah Pusat
Sedangkan mata pelajaran yang tergolong dalam golongan A pada jenjang Madrasah Tsanawiyah meliputi:
- Pendidikan Agama Islam
- Al-Qur’an Hadis
- Akidah Akhlak
- Fikih
- Sejarah Kebudayaan Islam
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Arab
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu Pengetahuan Sosial
- Bahasa Inggris
Sedangkan Mata Pelajaran yang berada pada golongan B berisikan mata pelajaran Muatan setempat , Muatan setempat ialah satu mata pelajaran , sehingga satuan pendidikan mesti membuatkan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan setempat yang diselenggarakan. Satuan pendidikan sanggup mengadakan optimal 3 mata pelajaran muatan setempat setiap semester.
Mata Pelajaran Muatan setempat pada jenjang Madrasah Tsanawiyah meliputi
- Seni Budaya
- Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan
- Prakarya dan / atau Informasi
- Muatan Lokal*
Mapel Muatan Lokal sanggup diprogramkan minimal 1 mapel dan optimal 3 mapel dengan alokasi masing-masing 2 jam pelajaran. (madrasah sanggup menyesuaikan mapel dan jam pelajaran sesuai keperluan masing-masing).
:
- KMA Nomor 890 Tahun 2019 Tentang Beban Guru Madrasah
- Dokumen KTSP Tingkat RA , MI , MTs dan MA Tahun 2020
Muatan setempat setiap tingkatan kelas sanggup berbeda-beda jenisnya. Misalnya muatan setempat kelas VII Bahasa tempat , Tahfidz , dan riset , kelas VIII Bahasa Daerah , dan Robotik , kelas IX Tahfidz dan kaligrafi , dan sebagainya.
Lingkup muatan setempat pada jenjang Madrasah Tsanawiyah sanggup berupa :
- Tahfidz
- Tilawah
- Seni Islam
- Riset atau observasi ilmiah
- Bahasa/literasi
- Teknologi
- Pendalaman Sains
- Kekhasan madrasah
Kekhasan madrasah khusus dalam naungan pondok pesantren seumpama balaghah , nahwu sharaf serta hal-hal yang menjadi ciri khas madrasah yang bersangkutan.
Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Struktur Kurikulum pada madrasah Tsanawiyah (MTs) ini mengacu dan berpedoman pada Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 184 Tahun 2019
Untuk mengetahuinya silahkan anda amati tabel berikut
Mata Pelajaran | Alokasi Waktu Belajar Per Minggu | |||
---|---|---|---|---|
VII | VIII | IX | ||
Kelompok A | ||||
1 | Pendidikan Agama Islam | |||
a. Al-Qur’an Hadis | 2 | 2 | 2 | |
b. Akidah Akhlak | 2 | 2 | 2 | |
c. Fikih | 2 | 2 | 2 | |
d. Sejarah Kebudayaan Islam | 2 | 2 | 2 | |
2 | Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 3 | 3 | 3 |
3 | Bahasa Indonesia | 6 | 6 | 6 |
4 | Bahasa Arab | 3 | 3 | 3 |
5 | Matematika | 5 | 5 | 5 |
6 | Ilmu Pengetahuan Alam | 5 | 5 | 5 |
7 | Ilmu Pengetahuan Sosial | 4 | 4 | 4 |
8 | Bahasa Inggris | 4 | 4 | 4 |
Kelompok B | ||||
1 | Seni Budaya | 3 | 3 | 3 |
2 | Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan | 3 | 3 | 3 |
3 | Prakarya dan / atau Informasi | 2 | 2 | 2 |
4 | Muatan Lokal* | - | - | - |
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu | 46 | 46 | 46 |
Keterangan:
- Mata pelajaran Kelompok A ialah golongan mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
- Mata pelajaran Kelompok B ialah golongan mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh sentra dan sanggup dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
- Mata pelajaran Kelompok B sanggup berupa mata pelajaran muatan setempat yang bangun sendiri.
- Satu jam pelajaran beban berguru tatap tampang yakni 40 (empat puluh) menit.
- Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan sanggup menampung konten lokal.
- Untuk Mata Pelajaran Prakarya dan/atau Mata Pelajaran Informatika , satuan pendidikan mengadakan salah satu atau kedua mata pelajaran tersebut. Peserta didik sanggup memutuskan salah satu mata pelajaran yakni Mata Pelajaran Prakarya atau Mata Pelajaran Informatika yang ditawarkan oleh satuan pendidikan.
- Muatan Lokal sanggup menampung Bahasa Daerah dan/atau kearifan setempat atau mata pelajaran lain yang menjadi kekhasan/keunggulan madrasah terdiri atas optimal 3 (tiga) mata pelajaran dengan jumlah optimal 6 (enam) jam pelajaran.
Ketentuan Pengembangan Struktur Kurikulum MTs
Satuan Pendidikan sanggup melakukan pengembangan kurikulum sesuai dengan visi , misi , tujuan , dan keperluan madrasah.
:
:
Pengembangan kurikulum madrasah sanggup dilaksanakan pada: (1) struktur kurikulum (kelompok B) , (2) alokasi waktu , (3) sumber dan materi pembelajaran , (4) desain pembelajaran (5) muatan setempat , dan (6) ekstrakurikuler.
1. Mapel Muatan lokal
- Muatan setempat sanggup mengambil minimal 1 mata pelajaran dan optimal 3 mapel.
- Alokasi waktu permata pelajaran minimal 2 jam dan optimal 6 jam pelajaran.
2. Penambahan Jam
- Madrasah sanggup memperbesar beban berguru sebanyak-banyaknya 6 (enam) jam pelajaran pada golongan A maupun Kelompok B , - Penambahan jam pelajaran menurut pertimbangan keperluan akseptor didik , akademik , sosial , budaya , dan ketersediaan waktu.
3. Relokasi jam Pelajaran
- Dalam rangka penguatan mata pelajaran tertentu madrasah sanggup mengadakan relokasi sesuai dengan kebutuhan
- Madrasah sanggup merelokasi jam pelajaran pada golongan B ke golongan A , dengan ketentuan setiap mata pelajaran pada golongan B dihentikan kurang dari 2 jam pelajaran.
- Contoh; Madrasah yang mau menyediakan penguatan beberapa mata pelajaran golongan A , dengan penambahan masing-masing 1 jam pelajaran , maka penambahan jam pelajaran tersebut sanggup diperoleh dari penghematan jam mata pelajaran golongan B.
Mata Pelajaran | Alokasi Waktu Belajar Per Minggu | Ket | |||
---|---|---|---|---|---|
VII | VIII | IX | |||
Kelompok A | |||||
1 | Pendidikan Agama Islam | ||||
a. Al-Qur’an Hadis | 2 | 2 | 2 | ||
b. Akidah Akhlak | 2 | 2 | 2 | ||
c. Fikih | 2 | 2 | 2 | ||
d. Sejarah Kebudayaan Islam | 2 | 2 | 2 | ||
2 | Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | 3 | 3 | 3 | |
3 | Bahasa Indonesia | 6 | 6 | 6 | |
4 | Bahasa Arab | 3 | 3 | 3 | |
5 | Matematika | 6 | 6 | 6 | + 1 JP |
6 | Ilmu Pengetahuan Alam | 6 | 6 | 6 | +1 JP |
7 | Ilmu Pengetahuan Sosial | 4 | 4 | 4 | |
8 | Bahasa Inggris | 4 | 4 | 4 | |
Kelompok B | |||||
1 | Seni Budaya | 2 | 2 | 2 | - 1 JP |
2 | Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan | 2 | 2 | 2 | - 1 JP |
3 | Prakarya dan / atau Informasi | 2 | 2 | 2 | |
4 | Muatan Lokal | - | - | - | |
a. Bahasa Daerah | 2 | 2 | 2 | + 2 JP | |
b. Tahfidz | 2 | 2 | 2 | + 2 JP | |
c. Robotik | 2 | 2 | 2 | + 2 JP | |
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu | 52 | 52 | 52 |
Keterangan :
Madrasah sanggup mengadakan pengembangan kurikulum sesuai dengan keperluan dan keadaan madrasah masing-masing.
Madrasah sanggup mengadakan pengembangan kurikulum sesuai dengan keperluan dan keadaan madrasah masing-masing.
Madrasah sanggup memperbesar beban berguru optimal 6 jam pelajaran. Penambahan 6 jam pelajaran tersebut telah tergolong di dalamnya mata pelajaran muatan lokal.
Demikian yang sanggup mimin informasikan terkait Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Tahun 2020-2021 sesuai dengan KMA Nomor 184 Tahun 2019 ini , supaya dengan adanya hukum dalam pengembangan implementasi kurikulum sanggup menyediakan faedah dan perkembangan untuk madrasah
Related Posts